"VIRAL!!! KETERANGAN KELUARGA KORBAN" Pendaki Yang Hilang Di Gunung Dempo
Jujur udah lama banget pengen ceritain ini semua..Banyak pertimbangan yang ngebuat kami pihak keluarga bungkam. Mungkin memang ini jalannya..Maaf jika nantinya ada pihak yang merasa terpojokkan.
14 noveber 2019 adek sama suami berangkat dari rumah buat pendakian ke gunung dempo, pagar alam.dari bungo mereka berangkat jam 11an mampir ke tempat kawan di kapahiyang. Tanggal 15 mereka ngelanjutin perjalanan ke pagar alam,sekitar jam 3an suami kirim pesan di wa kalau mereka udah sampe disana dan lagi istirahat.
Selepas magrib suami nelpon lagi bilang kalau mau mulai pendakian, itu telepon terakhir yang aku terima. 3 hari aku
nunggu kabar dari mereka tapi belum juga ada yang nelpon,aku tau persis gimana kalo mereka ndaki gak pernah gk ngabarin lebih dari 2 hari, aku berusaha tetap berfikir positif, mungkin mereka blom sempat untuk ngecas hp. Aku brusaha cari kontak
kawannya yg di kapahiyang buat nyari info, dari kwannya aku tau klo
adik sama suami aku ndaki dempo via tugu rimau.
Di waktu yg bersamaan aku juga brusaha buat cari kontak orang pos pendakian gunung dempo. Dari sini smuanya udah mulai sulit karna adik dan suami aku naik via jalur tugu rimau disana gak ada pos penjagaan, jadi setiap pendaki yang naik gak terpantau. penjaga pos gak bisa mastiin apa mereka emang melakukan pendakian disana apa mereka udah turun atau
sebagainya. orang pos cuma bisa nanya2 sama pendaki yg turun dan beberapa pedagang di sekitar jalur pndakian via tugu
rimau, gak ada 1 pun yg liat mreka, jadi orang pos juga gak ada
yg brani ambil kesimpulan mereka bnar2 mendaki gunung dempo. Sampai akhirnya tanggal 20 mlam kami pihak keluarga
di hubungi lagi sama orang pos,mreka bilang mmang ada pendaki yang sempat ketemu sama adik dan suami aku d atas,
mreka juga sempat ndaki bareng dan nenda berdekatan. Dari pendaki itu kami mulai menemukan sedikit titik terang. Kami pihak keluarga di suruh berangkat ke pagar alam untuk tindakan lanjut membuat laporan di polres pagar alam agar timsar
bisa trun untuk melakukan pencarian. Saat itu aku dalam kondisi hamil 7 bulan aku kekeh mau ikut tapi mama ngelarang,singkat crita tanggal 21 pagi mama aku brangkat ke pagar alam di temani 3 kawan pendaki adik dan suami aku, mereka sampai di pagar alam udah malam. Pagi tanggal 22 mama dkk di temani orng2 pos gunung dempo pergi ke polres untk membuat laporan kehilangan, malamnya timsar di bantu tim wanadri dan relawan langsung gerak naik buat pencarian.
Pada tgl 23 bertepat pada hari rabu tim pencarian mendapatkan baju, celana, sepatu, 2 bantal dan pakain dalam kotor didaerah pelantaran. Pencarian tetap berlanjut sampai pada tgl 25 oktober seorang pendaki imisial mg mendatangi pos relawan dan menceritakan bagaimana kronologi beliau bertemu dengan adik dan suami aku. Beliau mengatakan bahwa ia bertemu adik dan suami aku disekitar shelter 2 pada dini hari pada tgl 15 dan berangkat bersama menuju pelantaran, Serta menginap di pelantaran dengan jarak tenda yang sedikit berjarak dan mereka bertemu dengan seorang penziarah yang mengaku bertapa diatas gunung disekitar pelantaran dan sudah mengaku berada disana selama 13 hari serta bertahan hidup
dengan meminta makanan dengan pendaki yang datang.
Pada malam harinya mereka sempat berbincang2 dan mg sempat berbicara sama penziarah yang menginap dipelantaran tersebut. Penziarah tersebut sempat mengatakan kepada mg
bahwa ia tidak menyenangi suami aku. Ia bahkan sempat mengatakan apabila ia masih muda ia ingin menghabisi orang
yang menggunakan kalung yakni suami aku. Karena ia tidak menyukai orang yang menggunakan kalung,tetapi mereka
berbicara menggunakan bahasa daerah. Keesokan harinya pendaki mg sempat menghampiri tenda adik dan suami aku
tetapi tidak menemukan adik dan suami aku, mereka hanya melihat dua gelas kopi yang masih hangat didepan tenda dan
ia juga mengatakan bahwa tidak melihat penziarah yang menginap dipelantaran itu. Pada hari itu juga mg melakukan perjlanan pulang kebawah kaki gunung. Pencarian terus berjalan. Kesaksian dari mg menjadi salah satu bukti bahwa adik dan suami aku melakukan pendakian digunung dempo.
Pencarian terus berjalan sampai satu relawan menemukan baju kaos suami aku didekat tenda penziarah dengan lokasi
yang berbeda. Pencarian diperluas keseluruh kawasan gunung dempo. Pencarian sempat terganggu dengan keadaan cuaca yang buruk didaerah kawasan gunung. Pada tanggal 29 oktober tim pencarian menemukan tracking pole, korek kriket dan botol minum dipuncak gunung. Pada hari itu juga tim menemukan kalung suami aku ditemukan tidak jauh dari tracking pole. Pada tanggal 1 november tepat 10 pencarian, tim wanadri meneropong daerah sekitar kawah dan melihat ada seperti asoy brwarna biru didekat kawah. Pada hari itu juga seluruh tim dan keluarga melakukan briefing besar2an tentang pencarian selama 10 hari dan menarik kesimpulan dari berbagai tim yang terjun langsung dalam pencarian.
Keesokan harinya tim pencarian keseluruhan dikerahkan untuk naik
kepuncak sekitar kawah dan penulusuran daerah pelantaran serta daerah timur gunung yang belum telusuri. Saat tim
wanadri dan tim relawan mencoba sedikit lebih turun kekawah mereka meneropong asoy biru yang dimaksud slah satu tim
pencarian. Saat diteropong lebih dekat teryata terlihat jelas bahwa asoy yang dimaksud itu ternyata baju yang dipakai adik aku. Seluruh tim dikerahkan menuju lokasi. Keesokan harinya 4org tim relawan turun menuju lokasi adik dan suami aku.
Mereka melakukan pengangkatan suami aku terlebihi dahulu dan adik aku dievakuasi keesokan harinya. Suami aku
dipulangkan pada tanggal 3 dan dimakamkan dikampung halaman. Sedangkan adik aku dipulangkan pada tgl 5 dan lngsung dimakamkan dikampung halaman. Karena dibutuhkan waktu yang lama dari pagar alam menuju daerah asal aku, keluarga yang berada dilokasi kejadian tergesa gesa pulang untuk mengikuti prosesi pemakaman. Karena hal ini bukti
pembayaran dari rumah sakit belum kami dapatkan karena keluarga harus pulang pada dini hari dari kota pagar alam. Dari
bukti yang kami dapatin dari proses pencarian ada kejanggalan yang aneh. Kejanggalan itu ada dari banyaknya barang yang hilang dan beberapa bekas luka yang mencurigakan. Keluarga pun menindak lanjutkan kasus ini dan mencari bukti lainnya.
Kami menceritakan semua proses pencarian kepada keluarga yang bertugas dipolres muara bungo tepat kami tinggal. Ia
merasa banyak kejanggalan terhadap kasus ini. Ia pun berimisitif untuk melacak hp adik aku. Dalam proses penglacakan salah
satu teman adik aku mengabari bahwa ia sempat melihat pesan wa yang sempat ia kirim ke adik aku tanggal 21 oktober
terkirim dan masuk ke hp adik aku pada tanggal 9 november. Sedangkan posisi tanggal 9 november adik dan suami aku
sudah dimakamkan. Keesokan harinya hp adik aku terlacak di sekitaran kabupaten lahat dan mama langsung berangkat ke
pagar alam untuk membuat laporan bahwa kehilangan barang2 adik dan suami aku yang dibawa mendaki gunung dempo. Dari
hasil lacakan hp adik aku kami mengetahui ada nomor yang mengaktifkan hp adik aku. Nomor itu terdaftar dengan nomor
kk dari keluarga inisial rl. Mama mengirim data tersebut kepada pihak polisi daerah pagar alam. Pihak pagar alam meminta mama untuk pulang dan menunggu kabar selanjutnya dari pihak pagar alam saja. dan mereka meninjak lanjutkan dengan memanggil rl untuk dimintai keterangan dan kesaksian.
Dari kesaksian tersebut rl mengatakan bahwa hp itu ia beli dan dibawa anaknya ke kota j. Tapi di hari yang sama kerabat yang bertugas dipolres bungo melacak kembali hp tersebut dan mendapatkan bahwa hp tersebut masih berada didaerah yang sama hanya saja posisinya berpindah sedikit dari posisi awal.
Dalam tenggang waktu beberapa hari kami mendapatkan kabar dari pihak polisi pagar alam bahwa mereka mengambil
kesimpulan bahwa hp yang dibeli oleh rl bukan hp adik aku karena rl mengatakan lagi bahwa nomor yg terdaftar di hp adik
aku yang terlacak itu sudah aktif 2 tahun yang lalu.
Sampai dimana pihak polisi pagar alam tetap melakukan pengembangan kasus tanpa ada sedikit pun perkembangan
sampai saat ini. hari ini, setelah 3 bulan kabar terakhir dari kalian, 71 hari setelah kalian pulang dalam dekapan tuhan.
kepergian kalian menjadi teka teki bagi kami. teka teki tanpa petunjuk. teka teki tanpa alur. saat kami mencari cara untuk
menemukan jawaban, orang2 yang dianggap sangat menolong datang mengulur tangan untuk ikut menebak teka teki ini. tapi dipersimpangan jalan menuju jawaban, orang yang dianggap sangat membantu seolah mundur tanpa bicara. lari menjauh pergi menghilang. seakan tidak kuat atau menutup mata dan
telinga agar semua ini seakan telah selesai dan sampai pada jalan buntu. apakah sesulit itu prosedur untuk mengungkap
teka teki ini?
Kehilangan dua sosok pemimpin tanpa ada kepastian yang kami dapatkan. sudah ada jelas nyatanya kejanggalan yang ada dalam teka teki ini. kepada siapa lagi kami mengadu dan meminta pertolongan. kami hanya rakyat yang meminta keadilan dan kepastian hak kami.
Posting Komentar untuk ""VIRAL!!! KETERANGAN KELUARGA KORBAN" Pendaki Yang Hilang Di Gunung Dempo"
Berkomentarlah dengan bijak