MAKALAH PENGERTIAN, METODE DAN URGENSI SEJARAH PERADABAN ISLAM
MAKALAH “PENGERTIAN, METODE DAN URGENSI SEJARAH PERADABAN
ISLAM”
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada
masa sekarang ini, Islam merupakan agama mayoritas yang dianut oleh umat
manusia. Islam tidak hanya tersebar di negeri Arab saja. Namun, telah
termasyhur di segala penjuru dunia. Namun, pengetahuan akan sejarah peradaban Islam masih minoritas
orang yang mengetahuinya. Bahkan pengetahuan akan peradaban Islam pun masih
sedikit pula yang memahami.
Sebagaimana
telah diketahui, bahwa sejarah itu sangat penting. Dengan mempelajari sejarah,
kita bisa mengetahui awal mula proses-proses dan perkembangannya. Namun, sebelum
mempelajari perkembangan Islam,
kita harus mempelajari
terlebih dahulu pengertian, metode-metodenya serta keurgensiannya.
B.
Rumusan
Masalah
1.Apa pengertian sejarah peradaban Islam?
2.Metode sejarah peradaban Islam?
3.Urgensi atau Manfaat sejarah
peradaban Islam?
C.
Tujuan
Penulisan Makalah
1.untuk mengetahui pengertian
sejarah peradaban Islam
2.untuk mengetahui metode sejarah
peradaban Islam
3.untuk mengetahui apa saja urgensi
atau manfaat sejarah peradaban Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Peradaban Islam
Dalam
pembahasan berikut ini, terdapat tiga konsep
utama yang perlu dijelaskan terlebih dahulu, yaitu : “sejarah”,
“peradaban”, dan “islam”. Ketiga konsep tersebut pada gilirannya perlu dipahami
sebagai suatu kesatuan konsep “Sejarah dan Peradaban Islam”. Kata sambung “dan”
sebetulnya memberikan makna yang memisahkan antara “Sejarah Islam” di satu segi dan “Peradaban
Islam” pada segi lain. Akan tetapi peradaban yang dimaksud merupakan pembahasan
yang tercakup dalam perspektif sejarah umat islam, sedangkan dalam pengertian
lain kata “dan” diatas bisa berarti suatu penekanan terhadap pemisahan dua
disiplin pengetahuan.
Pengertian “sejarah” itu sendiri
secara etimologi dapat ditelusuri dari asal kata sejarah yang sering dikatakan
berasal dari kata Arab syajarah, artinya
“pohon”. Dalam bahasa asing lainnya, peristilahan sejarah disebut histore (Perancis), Geschicte (Jerman), histore
atau Geschiedenis (Belanda), dan history (Inggris). Kata histori sendiri
yang lebih populer untuk menyebut sejarah dalam ilmu pengetahuan sebetulnya
berasal dari bahasa Yunani (historia)
yang berarti pengetahuan tentang gejala-gejala alam, khususnya manusia yang
bersifat kronologis. Makna sejarah juga bisa mengacu kepada, paling sedikit,
dua konsep terpisah: sejarah yang tersusun dari serangkaian peristiwa masa
lampau, keseluruhan pengalaman manusia, dan sejarah sebagai suatu cara yang
dengannya fakta-fakta diseleksi, diubah-ubah, dijabarkan dan dianalisis.[1]
Menurut definisi yang umum, kata history berarti
“masa lampau umat manusia”. Dalam bahasa
jerman disebut geschichte, berasal
dari kata geschehen
yang berarti terjadi. Sedangkan dalam bahasa Arab
disebut tarikh, berasal dari akar
kata ta’rikh dan taurikh yang berarti pemberitahuan tentang waktu dan kadangkala
kata tarikhus syai’i menunjukan arti
pada arti tujuan dan masa berakhirnya suatu peristiwa.
Dalam pengertian lain, sejarah
adalah catatan berbagai peristiwa yang terjadi pada masa lampau (events in the
past). Dalam pengertian yang lebih saksama sejarah adalah kisah dan peristiwa
masa lampau umat manusia. Sejarawan muslim Ibnu Khaldun mendefinisikan, sejarah
adalah catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia, tentang
perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat seperti keliaran, keramah-tamahan, dan solidaritas
golongan, tentang revolusi dan
pemberontakan oleh segolongan rakyat melawan golongan yang lain dengan akibat
timbulnya kerajaan-kerajaan dan negara-negara, dengan tingkat
bermacam-macam,
tentang bermacam-macam kegiatan dan kedudukan orang, baik untuk mencapai
kehidupannya, maupun
dalam bermacam-macam cabang ilmu pengetahuan dan pertukangan, dan pada umumnya, tentang segala
perubahan yang terjadi dalam masyarakat karena watak masyarakat itu sendiri.
Adapun menurut Sidi Gazalba, sejarah
adalah gambaran masa lalu tentang manusia dan sekitarnya sebagai makhluk
sosial, yang disusun secara ilmiah dan lengkap, meliputi urutan fakta masa
tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan kepahaman
tentang apa yang telah berlalu itu.
Namun demikian, kajian sejarah masih
terlalu luas lingkupnya sehingga menuntut suatu pembatasan. Oleh karena itu, sejarah
haruslah diartikan sebagai tindakan manusia dalam jangka waktu tertentu pada
masa lampau yang dilakukan pada waktu tertentu.
Sejarah
mempunyai arti dan memberi arti dimana manusia itu bagaikan dunia yang berputar
di sekeliling dirinya sendiri. Sejarah ditulis dijadikan sebagai
gambaran atau sebagai guru yang memberikan penuntun. Al-Qur’an antara lain
menjelaskan kisah-kisah sebagai tauladan (uswatun hasanah) untuk dijadikan
dasar pertimbangan bagi umat manusia dalam setiap tindakan maupun sikap. Ada
kalanya sejarah merupakan laporan,
teguran, yang lembut dan keras bagi
umat manusia yang membacanya,
menjadi suatu yang mengecewakan atau merugiakan agar tidak terulang lagi.
Sejarah
islam sangat erat dengan islam sebagai agama penuntun, maupun petunjuk bagi
umat Islam sehingga
Islam dalam sejarah memberikan arti lebih penting bahkan menentukan kehidupan
umat manusia. Dengan demikian, pengertian Sejarah Peradaban Islam adalah
keterangan mengenai pertumbuhan dan perkembangan peradaban Islam dari satu
waktu ke waktu lain, sejak zaman lahirnya Islam sampai sekarang.[2]
B.
Metode Sejarah Peradaban Islam.
Metode sejarah adalah proses menguji
dan menganalisis secara
kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. Rekonstruksi yang imaginatif dari
masa lampau berdasarkan data yang di peroleh dengan menempuh proses itu disebut
historiografi (penulisan
sejarah). Metode sejarah dibagi menjadi dua yaitu:
1. Metode Penggalian Sejarah
Dalam
penggalian sejarah terdapat beberapa metode yang dapat digunakan. Untuk
mengenali data yang valid berkaitan dengan sejarah, diperlukan metode
penggalian sejarah yang akurat. Penggalian sejarah pada umumnya menggunakan metode lisan, observasi, dan dokumenter.
a. Metode lisan (interview)
Metode inteview atau wawancara
disebut juga metode quesioner lisan karena terjadi suatu dialog yang dilakukan
oleh pewawancara (interviewer) untuk
memperoleh informasi dari terwawancara (interviewee).
b. Metode Observasi
Dalam metode observasi, objek sejarah diamati
secara langsung. Metode observasi merupakan metode pengumpulan data, yakni penyelidikan yang
dijalankan secara sistematis dan sengaja di adakan dengan menggunakan alat indera
terhadap kejadian yang
dapat langsung ditangkap. Jadi,
metode
observasi adalah metode penelitian dengan pengamatan yang di catat secara
sistematis fenomena-fenomena
yang diselidiki.
c. Metode Dokumenter
Metode Dokumentasi merupakan metode
pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui data yang dapat dilihat secara
langsung. Sebagai laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri
dari penjelasan dan pemikiran
terhadap peristiwa dan sengaja menyimpan keterangan-keterangan tertentu atau catatan-catatan.
2. Metode Penulisan Sejarah
Metode yang dapat digunakan adalah
metode deskriptif, komperatif, dan analisis
sistematis.
a. Metode Deskriptif
Dengan metode ini ditunjukkan untuk menggambarkan
adanya peradaban Islam tersebut, maksudnya ajaran Islam sebagai ajaran samawi
yang dibawa Nabi Muhammad SAW yang berhubungan dengan peradaban diuraikan
sebagaimana adanya, dengan tujuan untuk memahami yang terkandung dalam sejarah
tersebut.
b. Metode komperatif
Melalui metode komperatif dimaksudkan
bahwa ajaran-ajaran Islam tersebut di komperasikan dengan fakta-fakta yang
terjadi dan berkembang dalam waktu serta tempat-tempat tertentu untuk
mengetahui adanya persamaan dan perbedaan dalam suatu permasalahan tertentu.
Dengan demikian, dapat
diketahui pula adanya garis tertentu yang menghubungkan peradaban Islam dengan peradaban
yang dibandingkan.
c. Metode Analisis Sistematis
Metode ini dilakukan dengan melihat
sosok peradaban
Islam secara lebih
kritis, ada
analisis dan bahasan yang luas serta kesimpulan yang spesifik dengan demikian
akan tampak adanya kelebihan dan kekhasan peradaban Islam. Hal tersebut akan
lebih jelas dengan adanya pendekatan sintesis yang dimaksudkan untuk memperoleh
kesimpulan yang diambil untuk memperoleh satu keutuhan dan kelengkapan kerangka
pencapaian tujuan serta manfaat penulisan sejarah peradaban islam.[3]
C.Manfaat
atau Urgensi Mempelajari
Sejarah Peradaban Islam
Sejarah
mencatat kondisi kebesaran Islam
berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana pada waktu itu
dunia iskam menjadi kiblat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia.
Namun masyarakat Indonesia terbelakang dalam berbagai aspek kehidupan.
Oleh karena itu, hendaknya perlu ada
upaya rekonstruksi untuk menata kehidupan, baik ilmu pengetahuan maupun
teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan unsur penting bagi
terbentuknya suatu peradaban,
bukan
menjadi monopoli hanya pada satu agama tertentu. Dengan demikian, dalam kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa diperlukan kerjasama dari semua orang indonesia
tanpa membedakan agama. Yang perlu di tegakkan adalah aturan melakukan kerja
sama, sehingga perlu dikembangkan akhlaq atau etika pergaulan.
Begitu besar makna sejarah bagi
kehidupan manusia. “Belajarlah dari sejarah”, demikian kata-kata
mutiara yang dapat mengingatkan kita makna sejarah. Bahkan Presiden Pertama RI, Sukarno telah menitipkan
sesuatu yang sangat berharga,
berupa
“jas merah”
sebagai akronim dari “jangan sekali-kali melupakan sejarah”.
Sejarah memiliki nilai dan arti
penting yang bermanfaat bagi kehidupan umat manusia. Sejarah menyimpan atau
mengandung kekuatan yang menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai-nilai baru
bagi perkembangan kehidupan manusia. Namun juga memahami realitas muslim untuk
mengetahui suatu peristiwa peradaban Islam.
Dengan mengkaji sejarah, dapat
diperoleh informasi tentang peradaban Islam dari zaman
Rasulullah samapai sekarang,
mulai
dari pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, kemunduran, dan kebangkitan kembali
peradaban Islam.
Jadi, sejarah pada dasarnya tidak hanya sekedar memberikan romantisme, tetapi lebih dari itu
merupakan refleksi histori.
Menurut Prof. Dr. Nourozzaman
ash-Shiddiqie, paling tidak ada empat aspek penting yang dapat diambil di
sejarah; pertama adalah kewajiban kaum
muslimin untuk meneladani Rasulullah. kedua
untuk menafsirkan dan memahami maksud Al-Qur’an dan hadist, perlu memahami
setting sosial histories dan kondisi pesikologis masyarakat Islam pada saat
itu. ketiga, sebagai alat ukur sanad. keempat, untuk merekam
peristiwa-peristiwa penting yang terjadi, baik sebelum maupun sesudah
kedatangan Islam.
Kendatipun demikian penting arti sejarah dalam
kehidupan manusia, namun dalam realitas kehidupan itu sendiri, termasuk dalam
dunia akademik, keberadaan materi pelajaran sejarah kurang mendapatkan respon
yang memadai.[4]
Mempelajari
sejarah peradaban Islam
dapat memberikan semangat
back projecting
theory untuk membuka lembaran dan mengukir kejayaan
atau kemajuan peradaban Islam
yang baru dan lebih baik.
Seseorang
dapat mengetahui dan memahami pertumbuhan peradaban Islam. Sejarah peradaban
Islam tidak hanya
memiliki manfaat dalam pembangunan dan pengembangan peradaban Islam, dapat pula menyelesaikan
problematika. Disamping itu,
dapat
memunculkan sikap positif terhadap berbagai perubahan sistem peradaban Islam.[5]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.
Sejarah secara bahasa berasal dari kata “syajarah” yang artinya pohon.
Sedangkan menurut istilah, sejarah adalah catatan berbagai peristiwa yang
terjadi pada masa lampau (events in the past).
2.
Metode sejarah ada 2, yaitu: metode penggalian sejarah dan metode
penulisan sejarah ada 3 metode yaitu lisan, observasi, dokumenter. Pada metode
penulisan sejarah, ada 3 metode, yaitu : Deskriptif, Komperatif, dan Analisis
Sistematis.
3.
Urgensi mempelajari sejarah peradaban islam dari zaman Rosulullah SAW
sampai sekarang ini dan memberikan semangat back projecting theory.
Saran
Telah
diketahui mulai dari pengertian, metode serta urgensi sejarah peradaban Islam,
kita sebagai generasi modern zaman sekarang ini, kita sebagai seorang muslim
wajib mengetahui sejarah peradaban Islam. Agar kita dapat mengetahui
perkembangan dari zaman ke zaman, sehingga kita dapat mengambil pelajaran dan
hikmah dari perkembangan sejarah peradaban Islam. Agar kita dapat menjadi
generasi muda yang mampu melanjutkan perjuangan para tokoh sejarah peradaban
Islam untuk menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Maryam,Siti dkk.2004.Sejarah Peradaban Islam.Yogyakarta: Lesfi.
Amin ,Samsul Munir.2016.Sejarah
Peradaban Islam.Jakarta: Amzah.
Syukur,Fatah.2015.Sejarah Peradaban Islam.Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra.
Posting Komentar untuk "MAKALAH PENGERTIAN, METODE DAN URGENSI SEJARAH PERADABAN ISLAM"
Berkomentarlah dengan bijak