Biogragi Kh. Ahmad Marzuqi Pengasuh Ponpes Langitan
KH. Ahmad Marzuqi Zahid adalah pengasuh Ponpes. Langitan ke-5. Beliau dikenal sebagai kiai yang penyayang. Bukan hanya terhadap sesama manusia, namun juga kepada semua makhluk-Nya.
Diceritakan, beliau rela menggeser letak sebuah bangunan demi menyelamatkan sebuah pohon yang sudah ada di tanah tersebut sebelumnya. Setiap memakan buah yang ada bijinya, beliau juga selalu menyimpan biji-biji tersebut dan akan menanamnya jika ada kesempatan. Beliau juga pernah mengingatkan santrinya yang memaku atau menyayat pohon, dan mengatakan bahwa hal itu menyakitinya.
Diantara dawuh atau ngendikan beliau yang luar biasa adalah ketika beliau melihat khodamnya yang sedang mengusir burung di sawah. Beliau berkata:
"Ojok mbok gusa’i, makhluke Allah iku. Ngomongo, pangan panganen tapi isehono yooo..”
(Jangan diusir, mahluk gusti Allah itu. Bilang saja, silakan makan, tapi sisakan untukku ya...)
Diantara keistimewaan beliau yang lain adalah sosoknya yang pekerja keras. Ketika masih muda, beliau suka mencangkul di sawah kendati sudah mempunyai banyak khodam.
Selain itu, ciri khas beliau yang cukup populer di kalangan santri adalah keengganannya memakai pengeras suara ketika mengaji. Beliau berprinsip demikian karena didorong oleh keinginan agar para santri tertuntut untuk lebih mendekat kepada kiai dan melipatgandakan konsentrasinya.
Semoga kita bisa mengikuti suri tauladan para masyayikh. Amin. Lahul faatihah...
Diceritakan, beliau rela menggeser letak sebuah bangunan demi menyelamatkan sebuah pohon yang sudah ada di tanah tersebut sebelumnya. Setiap memakan buah yang ada bijinya, beliau juga selalu menyimpan biji-biji tersebut dan akan menanamnya jika ada kesempatan. Beliau juga pernah mengingatkan santrinya yang memaku atau menyayat pohon, dan mengatakan bahwa hal itu menyakitinya.
Diantara dawuh atau ngendikan beliau yang luar biasa adalah ketika beliau melihat khodamnya yang sedang mengusir burung di sawah. Beliau berkata:
"Ojok mbok gusa’i, makhluke Allah iku. Ngomongo, pangan panganen tapi isehono yooo..”
(Jangan diusir, mahluk gusti Allah itu. Bilang saja, silakan makan, tapi sisakan untukku ya...)
Diantara keistimewaan beliau yang lain adalah sosoknya yang pekerja keras. Ketika masih muda, beliau suka mencangkul di sawah kendati sudah mempunyai banyak khodam.
Selain itu, ciri khas beliau yang cukup populer di kalangan santri adalah keengganannya memakai pengeras suara ketika mengaji. Beliau berprinsip demikian karena didorong oleh keinginan agar para santri tertuntut untuk lebih mendekat kepada kiai dan melipatgandakan konsentrasinya.
Semoga kita bisa mengikuti suri tauladan para masyayikh. Amin. Lahul faatihah...
Posting Komentar untuk "Biogragi Kh. Ahmad Marzuqi Pengasuh Ponpes Langitan"
Berkomentarlah dengan bijak