PERBEDAAN DI GUNUNG DAHULU DAN SEKARANG
Seiring pesatnya era globalisasi, banyak sekali hal-hal yang berubah begitu cepat, entah hal baik maupun buruk semuanya pasti terjadi. Seperti halnya soal pendakian gunung, pasti pendakian pada masa lalu dan masa kini memiliki perbedaan tersendiri, dan pada kesempatan kali ini kami akan membahas perbedaan-perbedaan tersebut. Lantas apa saja peebedaanya? Simak berikut ini:
Dulu orang mikir berkali-kali sebelum naik gunung. Daripada capek-capek ngeluarin keringat buat naik gunung mending nongkrong di rumah teman sambil main gitar, atau dengerin radio. Jadi naik gunung bukanlah hobi yang populer pada saat itu.
Alhasil di gunung pun kamu nggak akan ketemu banyak orang. Kamu bisa kemping dengan leluasa tanpa perlu khawatir kehabisan tempat di lokasi kemping favorit. Kalau niatmu naik gunung pengen cari ketenangan, kamu benar-benar bakal bisa mendapatkan ketenangan karena suasananya sepi banget. Berbeda dengan masa kini, pendakian merupakan hal yang sangat tren, bahkan orang yang mendaki itu dianggap keren, kece, tajir, dan sebagainya, alhasil banyak orang yang mendaki untuk mendapatkan kicauan tentang hal-hal tersebut. Lantas maraknya pendaki akan membuat suasana gunung menjadi rame dan kalian semakin sulit mendapatkan ketenangan di gunung yang seperti diimpikan oleh kebanyakan orang.
Sebelum vendor perlengkapan pendakian lokal menjamur seperti sekarang, nggak semua orang bisa punya perlengkapan mendaki. Harganya masih pada mahal. Jadi beberapa hari sebelum berangkat, para pendaki bakal pergi ke sana kemari buat nyari pinjaman perlengkapan, dari mulai tenda, keril, kompor, sleeping bag, jaket, sepatu, sampai senter. Boro-boro mikirin nanjak ala “ultra light”—masih zaman Ultraman, bor! Sekarang persaingan vendor-vendor lokal bikin harga perlengkapan pendakian menjadi ramah di kantong. Cuma menabung sebulan kamu bakal bisa beli keril sendiri. Nabung dua bulan mungkin kamu sudah bisa punya tenda yang lumayan cozy.
Dari dulu sebenarnya hasrat buat selfie sudah ada. Cuma belum tersalurkan saja karena apa daya ponsel masih Nokia monokrom (itu pun belum tentu punya). Mau selfie pakai tustel harus mikir seribu kali dulu; harga satu rol film 35mm isi 36 mahal, belum lagi biaya buat cuci. Sayang filmnya kalau cuma buat selfie. Mending buat foto bareng pas sudah tiba di puncak.
Jadi kalau kamu membolak-balik album foto pendaki-pendaki senior, jangan heran waktu lihat foto mereka di gunung, yang kebanyakan adalah foto berkelompok dan jarang banget ada yang selfie—dan posenya pada kaku semua. Bukannya mereka nggak mau, tapi cuma nggak ada doku!
Tersebutlah sebuah kompor bermerk “Butterfly” yang dulunya populer di kalangan pendaki. Kompor ini praktis memang, seperti kompor Bulin. Ringkas karena cuma terdiri dari dudukan untuk wadah masak—yang kalau dibuka mirip kupu-kupu—dan saluran penghubung gas ke kompor. Tapi nyalain kompor ini sensasinya agak mirip sama menjinakkan bom. Salah-salah, saluran gasnya bisa bocor dan api akan merembet keluar menghanguskan segala yang bisa dihanguskan. Makanya sebelum berangkat nanjak kompor kupu-kupu mesti dibersihin dulu. Alternatif kedua adalah parafin. Meskipun api dari parafin susah buat dikontrol, masak pakai parafin bakal ngasih kamu satu bonus: lubang hidung penuh jelaga.
Bukannya vandal; dulu akses informasi nggak segampang sekarang. Jadi mana paham kalau edelweiss itu adalah tanaman langka yang seharusnya dilestarikan bukannya dipetik. Makanya pada cuek saja memetik edelweiss di cadas lalu membawanya turun dan membagikannya ke kawan-kawan. Edelweiss dari gunung itu lalu banyak yang nasibnya berakhir di dompet. Tapi sekarang kebiasaan membawa pulang edelweiss sudah kuno, katro, dan saatnya untuk ditinggalkan. Biarkan rumpun-rumpun edelweiss itu tenang di Alun-Alun Mandalawangi, di Suryakencana, atau di Tegal Panjang, atau di alun-alun manapun di gunung. Dilihat boleh, dipegang boleh, asal jangan dipetik dan dirusak.
Ini kita kembalikan ke diri masing-masing saja. Hmm… memang benar adanya bahwa sebagian sekali lagi, sebagian saja pendaki zaman dulu suka membawa alkohol pas naik gunung. Mungkin mereka mikirnya, “Bawa bir ah biar di atas anget.” Tapi ya kalau kebanyakan bukannya badan jadi hangat, malah kebablasan: mabok. Dan teler di gunung sama sekali nggak direkomendasikan. Hangover di gunung cuma bakal bikin kamu gagal untuk menikmati suasana gunungnya. Maka dari itu jangan sesekali kalian membawa minuman keras ke gunung atau kalian bakal kena denda oleh basecamp pendakian setempat yang telah mengaktifan dengan keras pelarangan penggunan miras tersebut.
Yah, demikianlah perbedaan gunung dahulu dan sekarang, mungkin banyak sekali perubahan-perubahan yang belum sempat kami publikasikan. Bagi kalian yang memiliki ide atau opini tentang hal tersebut silahkan tinggalkan dikomentar, apabila beruntung hal tersebut akan kami publis sebagai pelengkap artikel ini. Sekian dan salam lestari.
BELINDA CHRISTOPHER LOAN COMPANY
BalasHapusEmail: belindachristopherloancompany@gmail.com
whatsapp: +1 (347) 797-0786
Saya ANIK SUSIAWATI dengan nama, dari indonesia. Saya ingin menggunakan ini
media untuk mengucapkan terima kasih khusus kepada perusahaan yang luar biasa ini yang memungkinkan saya untuk meningkatkan bisnis saya. Saya terjebak dalam krisis keuangan dan saya perlu membiayai kembali bisnis saya, saya mencoba mencari pinjaman dari berbagai firma pinjaman baik swasta maupun perusahaan tetapi tidak pernah berhasil karena saya telah ditipu beberapa kali dan sebagian besar bank menolak kredit saya, sampai saya bertemu dengan perusahaan ini nama BELINDA CHRISTOPHER LOAN COMPANY yang membantu saya dengan pinjaman sejumlah (Rp300.000.000) tanpa stres saya benar-benar ingin berterima kasih kepada MRS BELINDA CHRISTOPHER yang telah memungkinkan dan membantu saya melalui dan memastikan saya mendapatkan pinjaman saya. Jadi saya ingin menggunakan cara ini untuk menasihati semua orang di luar sana yang mencari pinjaman bahwa jika Anda harus menghubungi perusahaan mana pun dengan referensi untuk mendapatkan pinjaman dengan suku bunga rendah dan jadwal pembayaran yang lebih baik untuk menghubungi MRS BELINDA CHRISTOPHER di (belindachristopherloancompany @ gmail. Com) atau whatsapp +1 (347) 797-0786 untuk pinjaman cepat, aman dan mudah hari ini ... Anda juga dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut (aniksusiawati0@gmail.com)
Nama: Anik susiawati
Bank: Bank Central Asia (BCA)
Jumlah Pinjaman: Rp300.000.000
Tanggal: 17 Agustus 2020
Surel. aniksusiawati0@gmail.com
Saya Suryanto dari Indonesia di Kota Palu, saya mencurahkan waktu saya di sini karena janji yang saya berikan kepada LADY ESTHER PATRICK yang kebetulan adalah Tuhan yang mengirim pemberi pinjaman online dan saya berdoa kepada TUHAN untuk dapat melihat posisi saya hari ini.
BalasHapusBeberapa bulan yang lalu saya melihat komentar yang diposting oleh seorang wanita bernama Nurul Yudianto dan bagaimana dia telah scammed meminta pinjaman online, menurut dia sebelum ALLAH mengarahkannya ke tangan Mrs. ESTHER PATRICK. (ESTHERPATRICK83@GMAIL.COM)
Saya memutuskan untuk menghubungi NURUL YUDIANTO untuk memastikan apakah itu benar dan untuk membimbing saya tentang cara mendapatkan pinjaman dari LADY ESTHER PATRICK, dia mengatakan kepada saya untuk menghubungi Lady. Saya bersikeras bahwa dia harus memberi tahu saya proses dan kriteria yang dia katakan sangat mudah. dari Mrs. ESTHER, yang perlu saya lakukan adalah menghubunginya, mengisi formulir untuk mengirim pengembalian, mengirim saya scan kartu identitas saya, kemudian mendaftar dengan perusahaan setelah itu saya akan mendapatkan pinjaman saya. . Lalu saya bertanya kepadanya bagaimana Anda mendapatkan pinjaman Anda? Dia menjawab bahwa hanya itu yang dia lakukan, yang sangat mengejutkan.
Saya menghubungi Mrs ESTHER PATRICK dan saya mengikuti instruksi dengan hati-hati untuk saya, saya memenuhi persyaratan mereka dan pinjaman saya disetujui dengan sukses tetapi sebelum pinjaman dipindahkan ke akun saya, saya diminta membuat janji untuk membagikan kabar baik tentang Mrs. ESTHER PATRICK dan itulah mengapa Anda melihat posting ini hari ini untuk kejutan terbesar saya, saya menerima peringatan Rp350.000.000. jadi saya menyarankan semua orang yang mencari sumber tepercaya untuk mendapatkan pinjaman untuk menghubungi Mrs. ESTHER PATRICK melalui email: (estherpatrick83@gmail.com) untuk mendapatkan pinjaman yang dijamin, Anda juga dapat menghubungi saya di Email saya: (suryantosuryanto524@gmail.com)