Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

6 Sebab Kenapa Banyak Pendaki yang Menjadi Korban Keganasan Alam Liar


Akhir-akhir ini, mendaki gunung menjadi kegiatan yang digandrungi oleh sebagian anak muda, mereka berbondong-bondong merayakan tahun baru, menghabiskan liburan panjang dan merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia di puncak gunung-gunung tertinggi. Manyaksikan matahari terbit dan terbenam, menikmati turunnya kabut lembut di lembah-lembah gunung dan sekedar menghela nafas di atas samudra awan menjadi alasan kenapa mendaki gunung adalah kegiatan favorit. Padahal, mendaki gunung adalah olahraga yang berbahaya, kegiatan ekstrim yang mempertaruhkan nyawa. Namun mereka selalu saja mengabaikan semua resiko itu, demi mendapatkan foto-foto kece di puncak gunung, mereka mendaki gunung tanpa pengetahuan survival skill, persiapan yang matang, mendaki asal-asalan dan seringkali bertindak sembrono. Hal inilah yang mejadi faktor-faktor kenapa banyak pendaki sering menjadi korban keganasan alam liar. Penasara apa saja faktor-faktor tersebut??

Berikut kami sajikan 6 sebab kenapa banyak pendaki yang menjadi korban keganasan alam liar.

1. Sok Jagoan.

Perasaan sok jago ini sudah sering sekali memakan korban loh. Berawal dari keegoisan salah satu personil pendakian, semua hal-hal yang direncanakan akan gagal gara-gara satu orang yang memiliki sifat buruk yaitu sok jagoan. Nah kekompakanlah yang dibutuhkan untuk mencapai puncak, bukan sok jagoan karena akan berakibat fatal.

2. Buruknya manajemen logistik

Yah, nomer dua yaitu buruknya manajemen dalam mengatur logistik. Alhasil para pendaki itu akan merasa kelelahan, tidak konsentrasi, lemas dan lapar yang bisa berakibat pada kecelakaan bahkan kematian dalam sebuah pendakian. Seperti yang kita ketahui bahwa logistik merupakan hal yang wajib dibawa saat melakukan pendakian, tanpa adanya logistik para pendaki pasti akan sangat kelaparan dan bisa saja mati karena kehausan. Jadi aturlah manajemen logistik kalian sebaik mungkin.

3. Buruknya pengekapan barang

Jangan pernah mengabaikan pengetahuan tentang pengepakan barang, karena hal ini sangat berpengaruh pada keselamatanmu di dalam pendakian. Pengekapan barang harus sesuai kemampuan perorangan, jika terlalu berat maka akan membuat seseorang tersebut kekelahan dan akan berakibat fatal

4. Pergi Dalam Rombongan Yang banyak

Pendakian dalam jumlah yang banyak tidak direkomendasikan loh?? Lho kenapa?? Karena dalam pemdakian yang jumlah orangnya terlalu banyak sering kali akan menghambat sampainya kalian di puncak, salah satunya adalah sering munculnya konflik internal, keinginan anggota yang beraneka ragam dan sikap intoleransi. Contoh" tersebut adalah salah satu pemicu kenapa mendaki dalam rombongan besar lebih membahayakan.

5. Menganggap Hipotermia Adalah Kerasukan Setan.

Pada umumnya, korban hipotermia akan mengalami halusinasi dan kehilangan kesadaran, sehingga korban akan berbicara ngelantur. Sebagaimana orang yang kerasukan, korban sulit sekali berkomunikasi dengan baik. Hal inilah yang sering kali menjadi masalah sepele, kebanyakan para rombongan takut kepada temannya yang kedapatan hipotermia, mereka beranggapan bahwa orang tersebut kerasukan dan mereka segera menyelamatkan diri agar tidak ikut kesurupan juga. Hal ini lah yang sering kali menjadi sebab maraknya seorang oendaki yang terkena hipotermia sering kali ditinggalkan oleh para rombongannya.

6. Aku lah si Cepat


takut berada paling belakang, merasa hina apabila mengemban tugas sweeper dan berada paling belakang. Karena akulah si cepat, paling cepat menuju puncak sehingga aku tidak sadar meninggalkan temanku yang kelelahan dan meninggal di gunung. Hal inilah yang sering kali terjadi di dalam pendakian, mereka berlomba-lomba untuk sampai dipuncak lebih cepat dari pada yang lainya, namun faktanya?? Mereka hilang entah kemana.

Demikianlah pembahasan mengenai sebab-sebab seorang pendaki menjadi korban keganasan alam liar,semoga dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita untuk dapat menaklukkan alam. SALAM LESTARI

2 komentar untuk "6 Sebab Kenapa Banyak Pendaki yang Menjadi Korban Keganasan Alam Liar"