Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Beginilah Makam Syekh Mudzakir Demak Yang Tidak Tenggelam Meski Di Tengah Lautan


-Sosok Syekh Mudzakir

     Syekh Mudzakkir yang bernama lengkap Syekh Abdullah Mudzakir merupakan salah satu wali yang menyiarkan agama islam di kota Demak, tepatnya di kawasan pesisir Pantai Sayung. Syekh Mudzakir merupakan orang asli Demak, tepatnya lahir di Desa Wringinjajar Mranggen Demak pada tahun 1869. Beliau merupakan cucu dari sunan Kalijaga. Sebelum beliau menjadi salah satu ulama’ besar yang ikut serta berandil dalam menyebarkan islam di pulau Jawa, Syekh Mudzakir banyak berguru kepada para ulama’ dari berbagai daerah, salah satunya adalah Syekh Soleh Darat dari Semarang. 

 Pada sekitar tahun 1900an, Syekh Mudzakkir menetap didesa Tambak Sari dan mempunyai 4 orang istri, yaitu Nyai Murni, Nyai Lathifah, Nyai Ni’mah dan Nyai Asmanah, dari keempat istri tersebut, beliau dikaruniai 25 anak dan 97 cucu.. Mbah Mudzakir merupakan salah satu tokoh pejuang kemerdekaan dan ulama’ yang sangat disegani masyarakat dan tentara Belanda kala itu, karena perjuangan beliau yang tak mengenal pamrih dan lelah. Mbah Mudzakir dulunya juga merupakan seorang petani tambak, karena di pesisir pantai Sayung tempat beliau menyiarkan agama islam tersebut terdapat banyak tambak dan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani tambak

     Pada tahun 1950  beliau wafat pada usia ke 81 tahun, bertepatan dengan 5 tahun setelah kemerdekaan Republik Indonesia dan dimakamkan di desa Tambak Sari Bedono Sayung Demak yang kita kenal sekarang ini sering dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai daerah.

Baca Juga: Unik, Kirab Nganten Di Loram Kulon Kudus
(Foto saat sedang melakukan tahlil di Makam Syekh Mudzakir)

-Peran Syekh Mudzakir Dalam Mengajarkan Agama Islam
  Dalam menyebarkan islam, Syekh Mudzakir memulainya dari tempat yang beliau tinggali, yaitu di desa Tambaksari, Bedono. Dan hal pertama yang dilakukan beliau dalam penyebaran agama islam adalah dengan membangun masjid. Dalam berdakwah beliau sangat bijaksana, tegas, jelas dan mudah dipahami sehingga membuat banyak masyarakat sekitar yang tertarik dengan ajaran beliau. Ketika mengajarkan ajaran islam, Syekh Mudzakir melakukannya dengan ikhlas dan tanpa paksaan, hal inilah yang menyebabkan beliau cepat memiliki banyak santri.
   Syekh Mudzakkir juga menguasai ilmu kanuragan. Beliau kerap dimintai oleh masyarakat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Namun, beliau tak pernah mengharap imbalan sedikitpun. Berkat keikhlasan, kekarismatikan dan keahlian beliau, beliau kian dikenal oleh masyarakat luas, sehingga memudahkan beliau dalam melakukan syiar agama islam. 

-Karomah Syekh Mudzakir
      Seperti yang telah kita ketahui sekarang, makam Syekh Mudzakir terletak di tengah-tengah laut. Bukan tanpa sebab, semula makam di sini adalah daratan Tambak Sari dan tempat pemakaman umum, namun lama kelamaan habis digulung abrasi hingga menyisakan makam Syekh Mudzakir dan beberapa keluarganya saja. Uniknya meski dusun Tambak sari telah habis dan tenggelam, makam Mbah Mudzakir masih tetap bertahan dan utuh. Sekalipun air pasang maupun ombak besar, makam beliau dan anggota keluarganya tak pernah tenggelam. Dan akibat dusun yang tenggelam tersebut, penduduk desa Tambak Sari pindah ke Desa Purwosari. Namun lima keluarga yang mempunyai hubungan saudara dengan Syekh Mudzakir memilih untuk bertahan karena merasa berkewajiban untuk menjaga makam leluhurnya  itu. Berkat hal aneh tersebut, banyak yang beranggapan bahwa jika makam yang tidak pernah tenggelam inilah yang menjadi salah satu karomah yang dimiliki oleh Syekh Mudzakir, sehingga banyak yang beranggapan bahwa makam Syekh Mudzakir dianggap sebagai makam kramat lantaran tidak terkikis dan tenggelam  oleh pasang surutnya air laut. Berkat keanehan tersebut, makam Syekh Mudzakir menjadi ramai dikunjugi oleh banyak orang dari berbagai daerah sampai sekarang ini. 
(Makam Syekh Mudzakir Yang tidak tenggelam)

-Peringatan Khaul Syekh Mudzakir
  Peringatan khaul Syekh Mudzakir dilaksanakan setiap akhir bulan Apid (Dzulqa’dah), jika jumlah hari pada bulan tersebut berjumlah 29, maka khaul dilaksanakan pada tanggal 29, tetapi jika jumlah harinya 30, maka khaul Syekh Mudzakir dilaksanakan pada tanggal 30 Apid (Dzulqa’dah). Ketika khaul makam tersebut dipadati oleh banyak orang dari berbagai daerah. Mereka berbondong-bondong untuk bertawassul kepada beliau, dalam arti lain mereka ikut memperingati khaul untuk ngalap barokah(mengharap barokah). Adapun bagi para peziarah yang tidak kebagian tempat biasanya mereka memiih berziarah dan berdo’a diatas prahu di dekat makam tersebut. Bahkan pada tahun lalu (2017) banyak anggota banser yang ikut mengamankan jalannya khaul tersebut. Ketika khaul banyak dilakukan rangkaian acara, seperti pembacaan tahlil, khataman qur’an dan lain lain. Namun dimakam Syekh Mudzakir ini tidak ada acara pembukaan maupun pelelangan slambu, Karena setiap kali makam tersebut dipasang slambu, slambu tersebut selalu diterjang oleh angin, mengingat lokasi makam yang berada di tengah-tengah laut. 
  Disisi lain, khaul Syekh Mudzakir ini memberikan banyak keutungan bagi perekonomian para pedagang, saat khaul, dagangannya bisa laku keras dibandingkan dengan hari-hari biasaya. Ketika hari hari biasa, pemasukan yang di peroleh oleh para pedagang  sekitar Rp.50.000 rupiah. Tetapi saat khaul pemasukan yang diterima oleh para pedagang bisa melonjak sampai Rp.1500.000 rupiah. hal ini disampaikan langsung oleh para pedagang yang berjualan disekitar makam.  

-Adab-adab Dan Larangan Ketika Mengunjungi Makam Syekh Mudzakir
      Dulu ketika masih sepi, di makam Syekh Mudzakir ini tidak memiliki banyak aturan, tetapi setelah ramainya para peziarah yang datang, barulah peraturan-peraturan tersebut muncul. Dan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, alangkah baiknya kita memperhatikan adab dan tata krama ketika berziarah di Makam Syekh Mudzakir, apalagi makam tersebut terkenal kramat. Dari pihak keluarga Syekh Mudzakir dan penduduk sekitar memiliki aturan-aturan tersendiri yang tidak boleh dilanggar oleh para pengunjung makam, diantaranya ialah:
-Tidak boleh berfoto di sepanjang jalan jembatan menuju makam
      Hal ini merupakan peraturan penduduk setempat. Karena jika banyak orang yang berfoto-foto di sepanjang jalan makam akan berakibat menggangu pengguna jalan yang akan lewat. Biasanya larangan ini akan diingatkan oleh para penduduk sekitar yang berprofesi sebagai tukang ojek prahu, biasanya mereka mengambil hp dari para pengunjung dan juga akan menyuruh para pengunjung untuk pulang. Hal ini tentunya akan sangat merugikan bagi para pengujung yang ingin berziarah ke makam Syekh Mudzakir.

-Tidak boleh berfoto-foto ketika berada di area makam Syekh Mudzakir
    Peraturan ini adalah murni peraturan keluarga, karena jika banyak orang yang berfoto-foto dilokasi makam, tentunya akan mengganggu para peziarah yang sedang berdo’a maupun bertawassul di lokasi tersebut, tetapi jika para peziarah/pengunjung ingin berfoto, mereka harus meminta izin kepada dua orang juru kunci makam, yakni kepada Bapak Fauzan dan Mbah Sukaesi. 
(Foto bersama Ibu Khomsanah selaku Pedagang di sekitar makam)

-Bagi perempuan, diwajibkan berkerudung saat mengunjungi makam
   Peraturan ini adalah murni peraturan keluarga, apabila peziarah wanita kedapatan tidak membawa kerudung ke lokasi makam, mereka disuruh kembali untuk mengambil kerudung, karena saat mengunjungi makam seseorang harus berpenampilan sopan. Untuk mengantisipasi hal ini, para pedagang biasanya menawari opsi peminjaman mapun penyewaan kerudung bagi para peziarah perempuan yang kedapatan tidak memakai kerudung saat akan menuju ke lokasi makam.
(Plang dilarang berfoto di jembatan menuju makam)

(Jalan menuju makam Syekh Mudzakir)


(Menaiki Perahu jasa ojeg saat pulang dari makam)

 Sedangkan komplek makam Syekh Mudzakir dibangun dengan uang milik keluarga secara sepenuhnya, tanpa adanya bantuan dari pemerintah sama sekali, pihak keluarga beranggapan bahwa jika menerima bantuan dari pemerintah, maka makam dan semuanya akan dikelola secara langsung oleh pemerintah. Hal inilah yang menjadikan pihak kelurga menolaknya. Adapun  kompleks makam dibangun dengan menggunakan uang kas yang terletak di area makam tersebut dan dibangun melalui bantuan-bantuan dari para donatur. Saat kami berkunjung untuk berziarah dan melakukan tugas observasi, kompleks makam tersebut sedang dalam perbaikan, dan rencananya di area makam tersebut akan dibangun Wc dan kamar mandi agar memudahkan para jamaah yang berkunjung ke makam Syekh Mudzakir tersebut.  Dari pihak keluarga memohon bantuan do’a bagi kita semua agar pembangunan tersebut dapat terselesaikan dengan lancar tanpa adanya halangan suatu apapun. 

(Foto di Masjid yang terletak di sekitar makam)

*Informasi diatas diperoleh dari hasil wawancara dengan Ibu Sukaesi selaku juru kunci makam ke2 dan Ibu Khomsanah selaku pedagang di sekitar makam pada hari rabu 28 november 2018 pukul 13.00 WIB

(Foto bersama Ibu Sukaesi selaku juru kunci makam)

(Foto bersama Ibu Khomsanah selaku Pedagang di sekitar makam)


Demikianlah informasi lengkap mengenai syekh mudzakir yang konon memiliki banyak karomah yang patut kita jadikan tauladan dalam mengarungi sebuah kehidupan..Sekian Informasi dari Saya. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin



2 komentar untuk "Beginilah Makam Syekh Mudzakir Demak Yang Tidak Tenggelam Meski Di Tengah Lautan"

  1. Mohon diteliti kembali, itu lahirnya tertulis 1989?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas koreksinya kak. Telah kami perbarui

      Hapus