Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pendakian Puncak Natas Angin Gunung Muria Rahtawu Kudus

EKSPLORE MURIA:
Puncak Natas Angin Rahtawu Kudus.

NATAS ANGIN adalah salah satu puncak diantara jajaran puncak dari Gunung Muria, tepatnya berada di Desa Rahtawu, Kec Gebog, Kab Kudus Jawa Tengah. Puncak Natas Angin memiliki ketinggian 1700MDPL, hal ini menjadikannya menjadi salah satu puncak tertinggi diantara puncak-puncak Gunung Muria lainnya. Puncak ini sangat terkenal dengan jalur naganya.

Mendengar informasi tersebut, kamipun sangat tertarik untuk menjamahnya. Dengan peralatan seadanya, Kamipun berangkat dari pati menuju Rahtawu Kudus, karena Rahtawu inilah jalur satu-satunya untuk menuju puncak natas angin, berbeda dengan puncak 29 yang dapat di daki melalui 2 jalur, yaitu via Rahtawu Kudus dan via Tempur Jepara. 

Rute Perjalanan:
Untuk menuju Ds Rahtawu ini sebenarnya mudah, berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat kota. Sobat bisa melalui jalur pusat kota ke arah Desa Gebog, hingga menemui gapura Desa Wisata Rahtawu.
(gapura masuk desa Rahtawu)

Untuk memudahkan perjalanan, gunakanlah Maps atau dengan cara bertanya kepada penduduk setempat.

Sesampainya di Ds Rahtawu, kami berulang kali menanyakan letak pos menuju pendakian puncak abiyoso/natas angin. Alhasil kami pun sampai di lokasi parkir menuju puncak natas angin pada pukul 20.00WIB, lokasi parkir ini juga menjadi lokasi parkir sebuah air terjun yang bernama air terjun kalibanteng.

Sebelum melakukan pendakian, kamipun berkemas-kemas dan berdo'a terlebih dahulu, dengan beranggotakan 7 orang kami memulai pendakian pada pukul 21.00 tepat, sebelum melakukan perjalanan, kami menjumpai dua orang yang katanya memikiki tujuan yang sama dengan kami, alhasil dua orang tersebut ikut bersama rombongan kami, jumlah kamipun menjadi 9 orang. Kami memang sengaja mendaki pada malam hari, selain dapat menghemat tenaga, mendaki di malam hari cenderung lebih menantang dan ekstrim, hal ini menjadi daya tarik tersendiri buat kami.

15 menit setelah melakukan pendakian, salah satu teman kami yang bernama Yusuf/mogleng nama sapaannya sering ngos-ngosan, kami pun sering beristirahat terlebih dahulu, sangat wajar, dari kesembilan orang tersebut, 7 orang diantaranya belum pernah melakukan pendakian, hanya dua orang yang pernah melakukan pendakian,yaitu saya dan teman saya yang bernama Karyadi, dengan melakukan pendakian ke puncak Muria lainnya(Puncak 29 & Puncak Argopiloso).

Setelah setengah jam, teman kami yng bernama Yusuf(mogleng) sangat kelelahan, wajar, tubuhnya yang gemuk sering menyulitkannya. Kami pun menunggunya, karena konon pendaki itu harus pergi bareng dan pulang bareng.. hehehe..


Satujam lebih menunggu, yusuf(mogleng) masih belum dapat melanjutkan pendakian, alhasil kamipun mendesaknya agar segera melanjutkan perjalanan, karena waktu yang sudah pukul 23.00, apalagi kami belum seperempat perjalanan sama sekali, sementara dua orang pendaki yang bareng kami masih menunggu kami, dan saya persilahkan jika ingin melanjutkan pendakian, tapi mereka masih tetap menunggu kani. Setelah berbincang-bincang sangat lama kamipun mendapatkan solusinya, yaitu memecah tim menjadi 2 bagian, 5 orang melanjutkan perjalanan, dan 4 orang lainnya masih menemani yusuf/mogleng di bawah.

Dengan beranggotakan lima orang(dengan tambahan dua orang pendaki lain) kami pun melanjutkan pendakian, suasanan dingin menyelimuti kami, sesekali kami beristirahat dan bercengkrama terlebih dahulu. Sepanjang jalur pendakian, kami melewati bebatuan-bebatuan dan banyak tikungan curam.

Dingin, itulah kata yang tepat untuk menggambarkan suasana malam itu, sumilir angin mengiringi perjalanan kami, suara ranting pohon terdengar bergoyang kesana kemari, dan juga tikungan yang lumayam curam sedikit menggangu perjalanan kami. Tapi, dibalik semua itu, kami memperoleh sebuah ketenangan, iya ketenangan, tenang itu ketika kita sedang duduk dan menyaksikan lampu perkotaan dari atas gunung..

"Tubuh saya tiba-tiba panas ketika melewati sejumlah tikungan" ucap Karyadi dan Alba', memang, gunung Muria sangat terkenal dengan kemistisannya, sehingga sering menambah kesan tersendiri bagi orang-orang yang mendakinya, sehingga perlu kewaspadaan bagi sobat-sobat yang mendaki puncak-puncak gunung Muria, yaitu tidak berbicara kotor di sepanjang perjalanan, tidak kencing sembarangan dan selalu membawa sampah-sampah yang kita buang.

Setelah pukul 24.30WIB kamipun memutuskan untuk beristirahat di jalur pendakian karena sangat kelelahan. Kamipun memutuskan untuk tidur terlebih dahulu dengan beralaskan peralatan seadanya. Ketika sedang asik tidur, tiba-tiba terdengan suara gemuruh dari bawah, alhasil kamipun terbangun dan penasaran. Tak disangka, 4 orang teman kami yang sebelumnya kami bagi menjadi dua bagian telah sampai di lokasi tidur kami. . Kamipun memutuskan untuk tidur terlebih dahulu dan memutuskan untuk melanjutkan pendakian pada pukul 03.00WIB.

Ngenesnya, ketika kami bangun dan melanjutkan perjalanan, tepat diatas kami adalah lokasi pertapaan Eyang Abiyoso atau biasa disebut dengan puncak abiyoso.
(gapura abiyoso)
Dilokasi tersebut biasanya sering dijadikan sebagai tempat beristirahat para pendaki sebelum melanjutkan pendakian ke puncak Natas angin. Terdapat banyak bangunan di lokasi tersebut, kamipun menyebutnya dengan sebuah hotel yang terletak diatas gunung, dilokasi tersebut juga terdapat sebuah warung yang buka full 24jam, kamipun di sapa dan bertanya-tanya dengan pemilik warung tersebut.

"Dari sini lurus saja, nanti akan sampai di puncak natas angin", kata pemilik warung tersebut. Kamipun kemudian melanjutkan perjalanan menuju puncak Natas Angin, pada pukul 04.00 pagi, kami sampai di bawah jalur naga tepat, terlihat jalur naga tersebut sangat ekstrim dan sangat berbahaya, ditambah kemiringan yang curam di sepanjang jalur tersebut, apalagi kondisi masih sangat gelap, karena resiko yang besar jika kami melanjutkan perjalanan, kamipun beristirahat sembari berfoto-foto menikmati sunrise di lokasi tersebut..
(indahnya melihat fajar shodiq dilokasi sebelum jalur naga)


(melihat sunrise di lokasi bawah jalur naga)
(pemandangan di lokasi tersebut)

Setelah selesai menikmati sunrise, kamipun melanjutkan perjalanan. Terlihat sebuah jalur ekstrim yang biasa disebut dengan jalur naga, jalur ini sangat curam, dan sobat perlu ekstra hati-hati, karena kanan kiri sobat adalah jurang. Entah karena apa, dua orang pendaki yang gabung bersama kami tidak melanjutkan perjalananya, dan mempersilahkan kepada kami untuk melanjutkan perjalanan, kamipun berfikir jika dua orang tersebut takut melewati jalur naga, jalur ini memang terlihat sempit dan curam jika dilihat dari kejauhan, tetapi kalau kita menusuri jalur tersebut lebih lanjut, sebenarnya terbilang cukup luas, dan tidak terlalu berbahaya, semua itu tergantung orang yang melihatnya.
(melewati jalur naga puncak natas angin)

Baca Juga: Pendakian Gunung Ungaran Via Basecamp Mawar

Setiap orang yang melewati jalur ini hatinya pasti akan berdegup kencang, hal ini karena kemiringan jalur naga yang mencapai 90'. Usahakan sobat melewati jalur ini dengan tiarap/merungkuk. Jika sobat tidak ingin melewati jalur ini, sobat dapat memilih jalur yang terletak di bawah warung di pertapaan eyang abiyoso, sobat dapat bertanya kepada para pemilik warung dilokasi  tersebut, kami mengetahui jalur tersebut karena ketika pulang kami mengambil jalur lain yang terletak di sebelah kiri puncak natas angin..

Setelah berjalan -+15 menit di jalur naga, kamipun sampai di puncak, lokasi puncak ditandai dengan sebuah papan yang bertuliskan puncak natas angin.


Luas tempat di puncak terbilang cukup luas, sangat cocok untuk mendirikan tenda di lokasi tersebut, disini sobat dapat melihat pemandangan yang sangat indah, perjalanan melelahkan sobat akan terbayarkan dengan keindahan yang ditawarkan.

Puncak natas angin ada edelweisnya jugal loh, percaya gak gunung secaberawit ini ternyata memiliki keindahan tersembunyi yang belum banyak orang ketahui, yak, di Natas angin ini kita dapat melihat keindahan bunga edelweis yang indah, penasaran? Baca artilelnya dibawah ini:

Baca Juga: Ada Bunga Edelweis Di Puncak Natas Angin Gunung Muria

(suasana di puncak natas angin)


(melihat pemandangan dari puncak natas angin)
(inilah wajah-wajah kami)
(ketika saya sedang berinteraksi dengan pendaki lain)

Setelah asik berfoto ria, kamipun bergegas meninggalkan puncak natas angin tersebut, kami menuruni puncak melalui jalur di samping kiri puncak tersebut yang beranama jalur bebek, sangat tidak dianjurkan menuruni puncak melalui jalur naga, karena sangat berbahaya. Menuruni jalur alternative tersebut terbilang membutuhkan waktu yang sedikit lama, berbeda dengan menuruni puncak melalui jalur naga, tetapi kami mengutamakan keselamatan, sehingga kami memilih jalir alternative atau jalur bebek tersebut.
(melihat bukit patiayam di samping jakur alternative)

Kamipun berhasil menuruni puncak natas angin dengan waktu -+4jam(beristirahat di warung pertapaan abiyoso terlebih dahulu). Ketika menuruni puncak natas angin, kami menemui sebuah sendang, sendang tersebut berisikan air yang sangat bersih, sayang, kami lupa dengan nama sendang tersebut..

Ketika melakukan perjalanan ke tempat parkir, kami menjumpai sebuah air terjun yang indah nampak kejauhan, kamipun menuju air terjun tersebut dengan dikenakan biaya Rp2000/orang.. Air terjun tersebut bernama air terjun kalibanteng( telah saya bahas di artikel lain). Kamipun bermain air terlebih dahulu di lokasi tersebut, apalagi kami masih dalam kondisi kelelahan ketika melakukan pendakian dan menuruni Puncak Natas Angin. 
(melepas kelelahan di air terjun kalibanteng


Setelah dikira cukup, kamipun bergegas meninggalkan lokasi tersebut dan  menuju tempat parkir untuk segera kembali menuju kota Pati..

Sekian informasi dari saya, semoga membantu, selamat berwisata, dan jangan lupa selalu ikuti perjalanan kami selanjutnya.

Baca Juga: Daftar Seven Summit Di Indonesia Yang Menanti Untuk Di Daki





4 komentar untuk "Pendakian Puncak Natas Angin Gunung Muria Rahtawu Kudus"

  1. ingin kesana lagi rasanya .Tapi teman seangkatan udah pada sibuk kuliah .jadi nostalgia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya jadi tertarik untuk kesana setelah baca artikel ini

      Hapus
    2. masya allah keren sekali kak, doakan saya bisa menyusul kesana

      Hapus
    3. Iya kak. Amiin..Semoga keinginannya terwujud

      Hapus